Saya menikah pada tahun 2015. Saat menulis blog ini Saya dan suami telah menjalani Long Distance Marriage (LDM) selama 10 bulan karena Saya sedang menempuh studi S2. Disini saya akan menuliskan pendapat saya mengenai LDM. Sebelum itu mari sedikit mengulas tentang pernikahan. Pernikahan disebut "nikah", b erasal dari kata Arab "نكاح" yang berarti bersatu atau bergabung . Dalam konteks hukum Islam, nikah adalah akad (perjanjian) antara seorang laki-laki dan perempuan untuk hidup bersama sebagai suami istri secara halal (sumber: chatGPT).  Menurut Saya, tujuan pernikahan selain untuk melanjutkan garis keturunan, pernikahan juga penting karena merupakan janji mengikatkan diri dihadapan Allah SWT. Selain itu  jika mengacu dari ayat suci Al-quran serta penciptaan Adam dan Hawa. Atas kemurahan hati Allah SWT, kita telah disediakan pasangan untuk memenuhi kebutuhan akan kasih sayang.  “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari ...
Menjadi seorang Ibu, adalah sebuah anugerah bagi saya. Saya mengamati pertumbuhan anak saya yang saat ini berusia 7 tahun sungguh sangat ajaib. Walaupun saat ini saya sedang kuliah di Inggris yang mana sudah 10 bulan tidak bertemu, tapi setiap hari ada saja kejutan yang keluar dari pemikiran kecil Khansa. Komunikasi yang terjalin melalui daring, membuat Saya bersyukur karena Saya masih bisa mewarnai hari-hari anak saya di Indonesia.  Beberapa hari terakhir dia banyak bertanya dan mengeluarkan pernyataan yang unik mulai dari pertanyaan berapa lapis planet Neptunus, ide bahwa gigi adalah tulang, memberi motivasi kalau Ibu harus semangat belajar untuk masa depan cerah walaupun sudah jadi nenek-nenek, protes kenapa harus tidur siang, bertanya perceraian itu apa (karena ada temannya curhat di sekolah), menyimpulkan bahwa bilah kalimba sama dengan senar piano, dll.  Pengalaman tersebut membuat saya membuka kembali catatan saya tentang tahapan perkembangan menurut Maria Montessori. S...